a. PROFESI
DAN PROFESIONAL
Secara umum , profesi merupakan
pekerjaan yang memiliki pengetahuan khusus, melaksanakan peranan bermutu,
melaksanakan cara yang disepakati, merupakan ideologi, terikat pada kesetiaan
yang diyakini dan melalui pendidikan perguruan tinggi. Profesi sebagai suatu
pekerjaan dalam melaksanakan tugasnya memerlukan tehnik dan prosedur, dedikasi,
serta peluang lapangan pekerjaan yang berorientasi pada pelayanan, memiliki
kode etik yang mengarah pada orang atau subyek. ( Atik Purwandari; 2008)
Profesi dapat pula diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para anggotanya. Keahlian tadi diperoleh melalui apa yang disebut profesionalisasi, yang dilakukan baik sebelum seseorang menjalani profesi itu ( pendidikan/ latihan prajabatan) maupun setelah menjalani suatu profesi ( Inservice training) ( Djam’an Satori,dkk ; 2008 ; 1,5)
Mengenai ciri- ciri suatu jabatan disebut sebagai profesi, ada banyak pengertian yang menjelaskannya. Beberapa ciri-ciri yang diberikan adalah sebagai mana diuraikan oleh Atik Purwandari meliputi :
Profesi dapat pula diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para anggotanya. Keahlian tadi diperoleh melalui apa yang disebut profesionalisasi, yang dilakukan baik sebelum seseorang menjalani profesi itu ( pendidikan/ latihan prajabatan) maupun setelah menjalani suatu profesi ( Inservice training) ( Djam’an Satori,dkk ; 2008 ; 1,5)
Mengenai ciri- ciri suatu jabatan disebut sebagai profesi, ada banyak pengertian yang menjelaskannya. Beberapa ciri-ciri yang diberikan adalah sebagai mana diuraikan oleh Atik Purwandari meliputi :
1. Bersifat unik
2. Dikembangkan dengan teliti
3. Mempunyai wadah organisasi
4. Pekerjaan yang mempunyai kode etik
5. Pekerjaan yang mendapat imbalan jasa
6. Pekerjaan yang dilaksanakan oleh orang yang memiliki
profesi tersebut
Menurut Djama’an Satori,dkk ciri-ciri
profesi adalah sebagai berikut;
1.
Ada standar untuk kerja yang baku dan
jelas
2. Ada lembaga pendidikan khusu yang menghasilkan
pelakunya dengan program dan jenjang pendidikan yang baku
3. Ada organisasi profesi yang mewadahi para pelakunya
4. Ada etika dank ode etik yang mengatur perilaku etik
para angotanya dalam memperlakukan kliennya
5. Ada sistem imbalan jasa pelayanan yang adil dan baku
6.
Ada pengakuan masyarakat terhadap
pekerjaan itu sebagai profesi
Ciri- ciri profesi lainnya menurut
Omstein dan Levine adalah ;
1. Melayanani masyarakat, merupakan karier yang akan
dilaksanakan sepanjang hayat
2. Memerlukan bidang ilmu dan ketrampilan tertentu diluar
jangkauan khalayak ramai
3. Mengunakan hasil,pemenlitian dan aplikasi dari teori
ke prktik
4. Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang
5. Terkendali berdasarkan lisensi baku dan atau mempunyai
persyaratan masuk ( memerlukan izin tertentu )
6. Otonomi dalam mengambil keputusan tentang ruang
lingkup kerja tertentu
7. Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang
diambil dan unjuk kerja yang ditampilkan yang berhubungan dengan layanan yang
diberikan
8. Mempunyai komitmen terhadap jabatan dank lien dengan
penekanan terhadap layanan yang diberikan
9. Menggunakan administrator untuk memudahkan profesinya
10. Mempunyai organisasi yang diatur oleh angota profesi
sendiri
11. Mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok elite
untuk mengetahui dan mengakui keberhasilan anggotanya
12. Mempunyai kode etik untuk menjelaskan hal-hal yang
meragukan atau menyangsikan yang berhubungan dengan layanan yang diberikan.
13. Mempunyai kadar keprcayaan yang tinggi dari public dan
kepercayaan dari setiap angotanya
14. Mempunyai status sosial dan ekonomi yang tinggi ( bila
dibanding dengan jabatan lain )
Pengertian profesional menunjuk pada dua
hal, yaitu orang yang menyandang suatu profesi dan penampilan seseorang dalam
melakukan pekerjaannya yang sesuai dengan profesinya. Dalam pengertian kedua
ini, istilah professional dikontraskan dengan “nonprofessional” atau “amatiran”.
Dalam kegiatan sehari-hari seorang profesional melakukan pekerjaann sesuai
dengan ilmu yang telah dimilikinya, jadi tidak asal tahu saja.
Selanjutnya, Walter Johnson (1956) mengartikan petugas professional sebagai “….seseorang yang menampilkan suatu tugas khusus yang mempunyai tingkat kesulitan lebih dari biasa dan mempersyaratkan waktu persiapan dan pendidikan cukup lama untuk menghasilkan pencapaian kemampuan, keterampilan dan pengetahuan yang berkadar tinggi “ ( Djam’an Satori,dkk ; 2008 )
Profesional juga dapat diartikan sebagai memberi pelayanan sesuai dengan ilmu yang dimiliki dan manusiawi secara utuh/penuh tanpa mementingkan kepentingan pribadi melainkan mementingkan kepentingan klien serta menghargai klien sebagaimana mengahargai diri sendiri.
Seorang anggota profesi dalam melakukan pekerjaannya haruslah professional. Setiap anggota profesi baik secara sendiri- sendiri atau dengan cara bersama melalui wadah organisasi profesi dapat belajar, yaitu belajar untuk mendalami pekerjaan yang sedang disandangnya dan belajar dari masyarakat apa yang menjadi kebutuhan mereka saat ini dan saat yang akan datang sehingga pelayanan kepada pemakai (klien) akan semakin meningkat.
Selanjutnya, Walter Johnson (1956) mengartikan petugas professional sebagai “….seseorang yang menampilkan suatu tugas khusus yang mempunyai tingkat kesulitan lebih dari biasa dan mempersyaratkan waktu persiapan dan pendidikan cukup lama untuk menghasilkan pencapaian kemampuan, keterampilan dan pengetahuan yang berkadar tinggi “ ( Djam’an Satori,dkk ; 2008 )
Profesional juga dapat diartikan sebagai memberi pelayanan sesuai dengan ilmu yang dimiliki dan manusiawi secara utuh/penuh tanpa mementingkan kepentingan pribadi melainkan mementingkan kepentingan klien serta menghargai klien sebagaimana mengahargai diri sendiri.
Seorang anggota profesi dalam melakukan pekerjaannya haruslah professional. Setiap anggota profesi baik secara sendiri- sendiri atau dengan cara bersama melalui wadah organisasi profesi dapat belajar, yaitu belajar untuk mendalami pekerjaan yang sedang disandangnya dan belajar dari masyarakat apa yang menjadi kebutuhan mereka saat ini dan saat yang akan datang sehingga pelayanan kepada pemakai (klien) akan semakin meningkat.
b. PROFESI BIDAN
Bidan adalah salah satu profesi tertua. Bidan terlahir sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu dalam melahirkan bayinya sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik. Bidan bekerja berdasarkan pada pandangan filosopi yang dianut keilmuan, metode kerja, standar paraktik, pelayanan dan kode etik profesi yang dimiliki.
Suatu jabatan profesi yang disandang oleh anggota profesi tentu mempunyai ciri- ciri yang mampu menunjukkan sebagai jabatan yang professional. Ciri-ciri jabatan professional adalah :
Bidan adalah salah satu profesi tertua. Bidan terlahir sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu dalam melahirkan bayinya sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik. Bidan bekerja berdasarkan pada pandangan filosopi yang dianut keilmuan, metode kerja, standar paraktik, pelayanan dan kode etik profesi yang dimiliki.
Suatu jabatan profesi yang disandang oleh anggota profesi tentu mempunyai ciri- ciri yang mampu menunjukkan sebagai jabatan yang professional. Ciri-ciri jabatan professional adalah :
1. Pelakunya secara nyata dituntut cakap dalam
bekerja,memiliki keahlian sesuai tugas- tugas khusu serta tuntutan jenis
jabatannya ( cenderung spesialis )
2. Kecakapan atau keahlian seorang pekerja professional
bukan hasil pembiasaan atau latihan rutin yang terkondisi, tetapiperlu memiliki
wawasan keilmuan yang mantap. Jabatan professional menuntut pendidikan
3. Pekerja profesinal dituntut berwawasan luas sehingga
pilihan jabatan serta kerjanya harus disadari oleh nilai-niai tertentu sesuai
jabatan profesinya. Pekerja professional bersikap positif terhadap jabatan dan
perannya, bermotivasi dan berusaha berkarya sebaik-baiknya
4. Jabatan professional perlu mendapat pengesahan dari
masyarakat atau negaranya. Jabatan profesional memiliki syarat-syarat serta
kode etik yang harus dipenuhi oleh pelakunya. Ini menjamin kepantasan berkarya
dan sekaligus merupakan tanggung jawab professional.
Bidan sebagai tenaga professional
termasuk rumpun kesehatan. Untuk menjadi jabatan professional ,bidan harus
mampu menunjukkan ciri-ciri jabatan professional. Syarat bidan sebagai jabatan
professional, yaitu :
1. Memberi pelayanan kepada masyarakat yang bersifat
khusus atau spesialis
2. Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan
3. Keberadaanya diakui dan diperlukan masyarakat
4. Mempunyai peran dan fungsi yang jelas
5. Mempunyai kewenangan yang disahkan atau diberikan oleh
pemerintah
6. Memiliki organisasi profesi sebagai wadah
7. Memiliki kode etik bidan
8. Memiliki etika bidan
9. Memiliki standar pelayanan
10. Memiliki standar praktik
11. Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan
mengembangkan profesi sebagai kebutuhan masyarakat
12. Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai
wahana pengembangan kompetensi
Sebagai bidan professional, selain
memiliki syarat-syarat jabatan professional bidan juga dituntut memiliki
tanggung jawab sebagai berikut ;
1.
Menjaga agar pengetahuannya tetap up to
date terus mengembangkan keterampilan dan kemahirannya agar bertambah luas
serta mencakup semua asfek peran seorang bidan
2. Mengenali batas–batas pengetahuan, ketrampilan
pribadinya dan tidak berupaya melampaui wewenangnya dalam praktik klinik
3. Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan
serta konsekuensi dari keputusan tersebut
4. Berkomunikasi dengan pekerja kesehatn lainnya ( Bidan,
dokter dan perawat ) dengan rasa hormat dan martabat
5. Memelihara kerjasama yang baik dengan staf kesehatan
dan rumah sakit pendukung untuk memastikan sistem rujukan yang optimal
6. Melaksanakan kegiatan pemantauan mutu yang mencakup
penilaian sejawat, pendidikan berkesinambungan, mengkaji ulang kasus audit
maternal/ perinatal
7. Bekerjasama dengan masyarakat tempat bidan praktik,
meningkatkan akses dan mutu asuhan kebidanan
8. Menjadi bagian dari upaya meningkatkan status wanita,
kondisi hidup mereka dan menghilangkan praktik kultur yang sudah terbukti
merugikan kaum wanita.
Tuntutan berat terhadap tugas bidan
adalah selalu berhadapan dengan sasaran dan target pelayanan kebidanan, KB dan
pelayanan kesehatan masyarakat dengan memperkuat kepercayaan, sikap, ilmu
pengetahuan, dan sejumlah keahlian yang telah diterima dan berguna bagi
masyarakat. Konsekuensi logis dari semua itu karena kepercayaan, sikap, ilmu
pengetahuan, dan keahlian yang bermanfaat dan diterima oleh sebuah masyarakat
itu senantiasa berubah. Maka untuk menghadapi masyarakat seperti itu seorang
bidan harus bisa mempersiapkan segenap kemampuan dan keahliannya untuk
menghadapi segala bentuk perubahan. Proses dinamika masyarakat itulah yang
menyebabkan bidan dapat menjadi agen pembaharu yang mengambil peran besar, dan
peran ini akan dapat dimainkan oleh bidan jika atasannya memang
mendayagunakannya secara optimal.
Masalah ketenagaan atau bidan merupakan masalah besar yang dihadapi para pemimpin instansi pelayanan kesehatan apalagi jika kaitannya terhadap kebutuhan untuk mengembangkan sumber daya manusia itu ( bidan ) terutama pada saat bertugas di desa pada lingkungan yang memiliki kebudayaan yang sangat beragam
Masalah ketenagaan atau bidan merupakan masalah besar yang dihadapi para pemimpin instansi pelayanan kesehatan apalagi jika kaitannya terhadap kebutuhan untuk mengembangkan sumber daya manusia itu ( bidan ) terutama pada saat bertugas di desa pada lingkungan yang memiliki kebudayaan yang sangat beragam
Mr. Casinos | Deposit Bonus | DRMCD
BalasHapusMr Casino 제주 출장샵 Welcome Offer. You will receive 고양 출장안마 your casino bonus. 성남 출장마사지 Play all your favourite casino games like Slots, Blackjack, Roulette, 세종특별자치 출장마사지 Video Poker and Live 포천 출장샵